1. Manajemen
A. Pengertian dan Peranan Manajemen
·
Pengertian Manajemen
Dapat dikategorikan ke dalam 3 kelompok yaitu :
a. Manajemen sebagai suatu proses
a. Manajemen sebagai suatu proses
- Manajemen sebagai suatu proses, melihat bagaimana cara orang untuk mencapai suatu tujuan yang telah direncanakan
- Encyclopedia of the social science : yaitu suatu proses dimana pelaksanaan suatu tujuan tertentu dilaksanakan dan diawasi
- Gerry R. Terry : yaitu cara pencapaian tujuan yang telah ditentukan terlebih dahulu dengan melalui kegiatan orang lain
b. Manajemen sebagai suatu kolektivitas manusia
Manajemen sebagai
kolektivitas yaitu : merupakan suatu kumpulan dari orang-orang yang bekerja
sama untuk mencapai suatu tujuan bersama.
Kolektivitas/kumpulan orang-orang → manajemen,
Penanggung jawab hingga tercapai tujuan → manajer.
c. Manajemen sebagai ilmu
(science) dengan sebagai seni (art)
Manajemen sebagai
suatu ilmu dan seni, bagaimana aktivitas manajemen dihubungkan dengan
prinsip-prinsip manajemen.
Mary Parker Follet → manajemen sebagi
seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. "The art of
getting things done through people."
- Manajemen → suatu ilmu dan seni → keduanya tidak dapat dipisahkan. Manajemen sebagai ilmu pengetahuan → diteliti dengan metode ilmiah yang dirumuskan dalam suatu teori untuk dihubungkan dengan prinsip-prinsip manajemen.
- Manajemen sebagai suatu seni → untuk mencapai tujuan perlu kerja sama dengan orang lain → mengatur (managing).
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa :
- Manajemen : Proses merencanakan, mengorganisasikan, memimpin dan mengendalikan pekerjaan anggota organisasi dan menggunakan semua sumber daya organisasi yang telah ditentukan.
- Manajer : Orang yang bertanggung jawab untuk mengarahkan usaha yang bertujuan membantu organisasi dalam mencapai sasarannya.
Pada dasarnya setiap manusia adalah manajer,
karena dalm kehidupan sehari-hari setiap manusia selalu melakukan
manajemen bagi dirinya sendiri ataupun keluarganya untuk memenuhi kebutuhan
keluarga serta merealisasikan tujuan-tujuan yang diinginkan Ada 3 macam Sumber
Daya (resources) yang dimanfaatkan oleh manusia untuk meraih tujuan
Yang diharapkan
yaitu :
o
Sumber daya alam (SDA)
o
Sumber daya capital (SDK)
o
Sumber daya manusia (SDM)
Dengan memperhatikan
peranan manajemen tersebut, maka pengertian manajemen adalah ilmu tentang upaya
manusia untuk memanfaatkan semua sumber daya yang dimilikinya untuk mencapai
tujuan secara efektif dan efisien.
·
Peranan Manajemen
Setiap perusahaan
memiliki manajemen yang memegang berbagai peranan penting yang menentukan
keberhasilan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan untuk diwujudkan
bersama. Ada banyak peran yang harus dimainkan/diperankan para manajer
secara seimbang sehingga diperlukan orang-orang yang tepat untuk menjalankan
peran-peran tersebut.
Manajemen yang baik
haruslah berperan sesuai dengan situasi dan kondisi pada perusahaan atau
organisasi. Manajemen yang tidak bisa menjalankan peran sesuai tuntutan
perusahaan dapat membawa kegagalan.
Berikut ini adalah Peranan Manajemen yang harus
diperankan para Manajer :
1. Peran Interpersonal
Yaitu hubungan antara manajer dengan orang yang
ada disekelilingnya, meliputi :
·
Figurehead / Pemimpin simbol : sebagai simbol dalam acara-acara
perusahaan.
·
Leader / Pemimpin : menjadi pemimpin yang memberi motivasi pada
karyawan/ bawahan serta mengatasi permaslahan yang muncul.
·
Liaison / Penghubung : menjadi penghubung dengan pihak internal
maupun eksternal.
2. Peran Informasi
Adalah peran yang
mengatur informasi yang dimiliki baik yang berasal dari dalam maupun luar
organisasi, meliputi :
·
Monitor / Pemantau : Mengawasi, memantau, mengikuti, mengumpulkan,
dan merekam kejadian atau peristiwa yang terjadi baik didapat secara langsung
maupun tidak langsung.
·
Disseminator / Penyebar : Menyebar informasi yang didapat kepada
para orang-orang dalam organisasi.
·
Spokeperson / Juru Bicara : Mewakili unit yang dipimpinnya kepada
pihak luar.
3. Peran Pengambil Keputusan
Adalah peran dalam
membuat keputusan baik yang ditentukan sendiri maupun yang dihasilkan bersama
pihak lain, meliputi :
o Entrepreneur /
Kewirausahaan : Membuat ide dan kreasi yang kreatif dan inofatif untuk
meningkatkan kinerja unit kerja.
o Disturbance Handler
/ Penyelesai masalah : Mencari jalan keluar dan solusi terbaik dari setiap
persoalan yang timbul.
o Resource Allicator /
Pengalokasi Sumber Daya : Menentukan siapa yang menerima sumber daya serta
besarnya sumber dayanya.
o Negoitator /
Negoisator : Melakukan negoisasi dengan pihak dalam dan luar untuk kepentingan
unit kerja atau perusahaan.
·
Latar Belakang
Sejarah Manajemen
Kata Manajemen
berasal dari bahasa Prancis kuno ménagement, yang memiliki arti seni
melaksanakan dan mengatur. Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan
diterima secara universal. Kata manajemen mungkin berasal daribahasa Italia
(1561) maneggiare yang berarti “mengendalikan,” terutamanya “mengendalikan
kuda” yang berasal dari bahasa latin manus yang berati “tangan”. Kata ini
mendapat pengaruh dari bahasa Perancis manège yang berarti “kepemilikan kuda” (yang
berasal dari Bahasa Inggris yang berarti seni mengendalikan kuda), dimana
istilah Inggris ini juga berasal dari bahasa Italia.
Bahasa Prancis lalu mengadopsi kata ini dari
bahasa Inggris menjadiménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur.
Mary Parker Follet, misalnya, mendefinisikan manajemen sebagai seni
menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa seorang
manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan
organisasi. Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses
perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya
untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efesien.
Efektif berarti
bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti
bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan
jadwal. Istilah manajemen, terjemahannya dalam bahasa Indonesia hingga saat ini
belum ada keseragaman.
·
Fungsi dan Proses Manajemen
Fungsi manajemen adalah
elemen-elemen dasar yang selalu ada dan melekat dalam proses manajemen yang
akan dijadiakan acuan oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai
tujuan. Fungsi manajemen dapat dilakukan di perusahaan manapun. Pada
fungsi manajemen tersebut terdapat beberapa pendapat mengenai Fungsi Manajemen
:
·
George R. Terry
Fungsi manajemen: planning,organizing,
actuating, dan controlling
·
Harold Kontz dan Cyrill O’Donnel
Fungsi manajemen: planning, organizing,
staffing, directing, dan controlling
·
Henry Fayol
Fungsi manajemen: planning, organizing,
commanding, coordinating dan controlling
Berikut ini adalah
garis besar dari keseluruhan teori yang telah dijabarkan di atas kita dapat
menyimpulkan tiga fungsi manajemen yang sangat umum digunakan yaitu perencanaan,
pengorganisasian, dan pengontrolan.
1.
Perencanaan (Planning)
Adalah memikirkan apa yang
akan dikerjakan dengan sumber yang dimiliki. Perencanaan dilakukan untuk
menentukan tujuan perusahaan secara keseluruhan dan cara terbaik untuk memenuhi
tujuan itu. Manajer mengevaluasi berbagai rencana alternatif sebelum mengambil
tindakan dan kemudian melihat apakah rencana yang dipilih cocok dan dapat
digunakan untuk memenuhi tujuan perusahaan. Perencanaan merupakan proses
terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan, fungsi-fungsi
lainnya tak dapat berjalan, atau suatu kegiatan membuat tujuan perusahaan dan
diikuti dengan membuat berbagai rencana untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan tersebut.
2. Pengorganisasian (Organizing)
Adalah fungsi-fungsi manajemen yang berkaitan
dengan penetapan tugas-tugas, pengelompokkan tugas-tugas kedalam
departemen-departemen dan pengalokasian sumber daya, serta penyebaran sumber
daya organisasi untuk mencapi suatu tujuan.
3. Pengarahan (Directing)
Adalah suatu tidakan untuk mengusahakan agar
semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan
perencanaan material dan usaha. Atau suatu fungsi kepemimpinan manajer untuk
meningkatkan efektifitas dan efisiensi kerja secara maksimal serta menciptakan
lingkungan kerja yang sehat, dinamis, dan lain-lain.
4. Pengendalian (Controling)
Adalah fungsi manajemen yang tak kalah
pentingnya, karna didalam pengawasan dilakukan koreksi. Pengawasan diperlukan
untuk melihat apakah rencana dilaksanakan sesuai dengan tujuan. Tujuan
pengawasan adalah untuk mencegah atau untuk memperbaiki kesalahan,
penyimpangan, penyelewengan dan kegiatan lainnya yang tidak sesuai dengan
rencana.
·
Ciri-ciri Manajer Profesional
Ø Berkaitan dengan
Hubungan antar Pribadi
a. Pemimpin Lambang (Figurehead)
Kepala Simbolis, diperlukan untuk menjalankan
sejumlah kewajiban rutin yang bersifat legal dan sosial
b. Pemimpin (Leader)
Bertanggung jawab untuk memotivasi dan
mengaktifkan bawahan, bertanggung jawab untuk mengisi posisi yang kosong
(staffing), melatih dan tugas-tugas yang terkait
c. Penghubung (Liaison)
Memelihara suatu jaringan kontak luar yang
berkembang sendiri yang memberikan dukungan dan informasi
Ø Berkaitan dengan
Informasi
a. Pemantau (Monitor)
Sebagai pusat saraf informasi internal dan
eksternal tentang organisasi
b. Penyebar (Dissiminator)
Meneruskan informasi yang diterima dari orang
luar atau dari bawahan kepada anggota organisasi
c. Jurubicara (Spokesperson)
Meneruskan informasi kepada orang luar mengenai
rencana, kebijakan, tindakan dan hasil organisasi
Ø Berkaitan dengan
Pengambilan Keputusan
a. Wirausaha (Entrepreneur)
Mencari kesempatan dalam organisasi dan
lingkungannya serta memprakarsai “proyek-proyek perbaikkan” untuk menimbulkan
perubahan
b. Pengendali Gangguan (Disturbance Handler)
Bertanggung jawab atas tindakan korektif bila
organisasi menghadapi gangguan mendadak dan penting
c. Pengalokasi Sumber Daya (Resource Allocator)
Bertanggung jawab terhadap alokasi segala
sumber daya organisasi
d. Perunding (Negotiator)
Mewakili organisasi pada
perundingan-perundingan utama
·
Keterampilan Manajemen yang dibutuhkan
Robert L. Katz pada
tahun 1970-an mengemukakan bahwa setiap manajer membutuhkan minimal tiga
keterampilan dasar. Ketiga keterampilan tersebut adalah:
1.
Keterampilan konseptual (conceptional skill)
Manajer tingkat atas (top manager) harus
memiliki keterampilan untuk membuat konsep, ide, dan gagasan demi kemajuan
organisasi. Gagasan atau ide serta konsep tersebut kemudian haruslah dijabarkan
menjadi suatu rencana kegiatan untuk mewujudkan gagasan atau konsepnya itu.
Proses penjabaran ide menjadi suatu rencana kerja yang kongkret itu biasanya
disebut sebagai proses perencanaan atau planning. Oleh karena itu, keterampilan
konsepsional juga meruipakan keterampilan untuk membuat rencana kerja.
2.
Keterampilan berhubungan dengan orang lain
(humanity skill)
Selain kemampuan konsepsional, manajer juga
perlu dilengkapi dengan keterampilan berkomunikasi atau keterampilan
berhubungan dengan orang lain, yang disebut juga keterampilan kemanusiaan.
Komunikasi yang persuasif harus selalu diciptakan oleh manajer terhadap bawahan
yang dipimpinnya. Dengan komunikasi yang persuasif, bersahabat, dan kebapakan
akan membuat karyawan merasa dihargai dan kemudian mereka akan bersikap terbuka
kepada atasan. Keterampilan berkomunikasi diperlukan, baik pada tingkatan
manajemen atas, menengah, maupun bawah.
3.
Keterampilan teknis (technical skill)
Keterampilan ini pada umumnya merupakan bekal
bagi manajer pada tingkat yang lebih rendah. Keterampilan teknis ini merupakan
kemampuan untuk menjalankan suatu pekerjaan tertentu, misalnya menggunakan
program komputer, memperbaiki mesin, membuat kursi, akuntansi dan lain-lain.
2. Organisasi
·
Pengertian Organisasi
Menurut kamus,
istilah organizing berarti menciptakan suatu struktur dengan
bagian-bagian yang terintegrasi sedemikian rupa sehingga hubungan antara
bagian-bagian dipengaruhi oleh hubungan mereka dengan keseluruhan sruktur
tersebut. Sedangkan pengorganisasian sendiri mempunyai arti yakni sekelompok
orang yang bekerja sama dengan menempatkan tugas, fungsi, wewenang, dan
tanggung jawab masing-masing untuk mencapai suatu tujuan.
Berikut beberapa pendapat para ahli mengenai
definisi dari organisasi:
1. Prof Dr. Sondang P.
Siagian
Organisasi ialah setiap bentuk persekutuan
antara dua orang atau lebih yang bekerja bersama serta secara
formal terikat dalam rangka pencapaian suatu tujuan yang telah ditentukan dalam
ikatan yang mana terdapat seseorang/beberapa orang yang disebut atasan dan
seorang/sekelompok orang yang disebut dengan bawahan.
2. Drs. Malayu S.P
Hasibuan
Organisasi ialah suatu sistem perserikatan
formal, berstruktur dan terkoordinasi dari sekelompok yang bekerja sama dalam
mencapai tujuan tertentu. Organisasi hanya merupakan alat dan wadah saja.
·
Pentingnya Mengenal Organisasi
Dalam lingkungan
yang terus berubah kita tidak memerlukan struktur organisasi yang memungkinkan
kita untuk menyesuaikan diri. Cara untuk mengubah sruktur organisasi yang kaku
menjadi struktur organisasi yang memungkinkan untuk melakukan adaptasi adalah
dengan meninggalkan seluruh model organisasi pada abad yang silam bersama
dengan semua pengandaian yang mendasarinya.
Apabila tujuan
organisasi adalah memberi semangat kepada seluruh anggota organisasi, maka
organisasi harus melibatkan banyak pihak dalam organisasi tersebut, terutama
pihak terdekat ddengan para pelanggan dan sumber teknologi dalam perencanaan
strategis.
Perencanaan
strategis harus merupakan gabungan kecerdasan dan imajinasi kreatif para
pimpinan dan karyawan dalam organisasi.
King dan Clelland menyatakan bahwa misi organisasi mempunyai peran khusus, yaitu:
- Pelayanan sebagai dasr untuk konsolidasi
dengan tujuan organisasi
- Mendorong dan memandu alokasi sumber
- Menentukan suasana internal organisasi
beserta iklimnya
- Memudahkan rancangan variabel utama untuk
system control
Maka dapat
disimpulkan bahwa organisasi adalah suatu alat untuk pencapaian tujuan dari
berbagai pihak yang berada diluar organisasi tersebut, dan sebagai alat untuk
pencapaian tujuan. Untuk itu organisasi harus dibuat secara rasisonal, dalam
arti harus dibentuk dan beroperasi berdasarkan ketentuan formal dan perhitungan
efisiensi.
Dikaitkan dengan
sifat organisasi, maka pada paradigma mekanik, organisasi lebih menganut system
tertutup (close system), dimana suatu organisasi dilihat sebagai suatu kesatuan
yang bebas dan tidak mempunyai ikatan dengan variberl lainnya
·
Bentuk-bentuk Organisasi
Bentuk struktur organisasi dapat dibagi menjadi
6 golongan, yaitu:
·
Organisasi Lini
Organisasi Lini atau
garis adalah bentuk organisasi yang di dalamnya terdapat garis wewenang
yang menghubungkan langsung secara vertikal antara atasan dengan bawahan.
·
Organisasi
Fungsional
Organisasi
Fungsional adalah suatu organisasi di mana wewenang dari pimpinan tertinggi
dilimpahkan kepada kepala bagian yang mempunyai jabatan fungsional untuk
dikerjakan kepada para pelaksana yang mempunyai keahlian khusus.
·
Organisasi Lini dan
Staff
Organisasi Lini dan
Staff adalah suatu bentuk organisasi di mana pelimpahan wewenang berlangsung
secara vertikal dan sepenuhnya dari pucuk pimpinan ke kepala bagian di bawahnya
serta masing-masing pejabat, manajer di tempatkan satu atau lebih pejabat staff
yang tidak mempunyai wewenang memerintah tetapi hanya sebagai penasehat.
·
Organisasi
Fungsional dan Lini
Organisasi
Fungsional dan Lini adalah bentuk organisasi di mana wewenang dari pimpinan
tertinggi dilimpahkan kepada kepala bagian di bawahnya yang mempunyai keahlian
tertentu serta sebagian dilimpahkan kepada pejabat fungsional yang
koordinasinya tetap diserahkan kepada kepala bagian.
·
Organisasi Matrik
Organisasi Matrik
disebut juga sebagai organisasi manajemen proyek yaitu organisasi di mana
penggunaan struktur organisasi menunjukkan di mana para spesialis yang
mempunyai keterampilan di masing-masing bagian dari kegiatan perusahaan
dikumpulkan lagi menjadisatu untuk mengerjakan suatu proyek yang harus
diselesaikan.
·
Organisasi Komite
Organisasi Komite
adalah bentuk organisasi di mana tugas kepemimpinan dan tugas tertentu
dilaksanakan secara kolektif oleh sekelompok pejabat, yang berupa komite atau
dewan atau board dengan pluralistic manajemen.
·
Prinsip-prinsip Organisasi
Prinsip-prinsip
organisasi banyak dikemukan oleh para ahli, salah satunya A.M. Williams yang
mengemukakan pendapatnya cukup lengkap dalam bukunya “Organization of Canadian
Government Administration” (1965), bahwa prinsip-prinsip organisasi meliputi :
a.
Organisasi Harus
Mempunyai Tujuan yang Jelas
Organisasi dibentuk
atas dasar adanya tujuan yang ingin dicapai, dengan demikian tidak mungkin
suatu organisasi tanpa adanya tujuan. Misalnya, organisasi pelayanan kesehatan
seperti rumah sakit dan puskesmas sebagai suatu organisasi, mempunyai tujuan
yang ingin dicapai antara lain, memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas
dan lain lain.
b.
Prinsip Skala
Hirarkhi
Dalam suatu
organisasi harus ada garis kewenangan yang jelas dari pimpinan, pembantu
pimpinan sampai pelaksana, sehingga dapat mempertegas dalam pendelegasian
wewenang dan pertanggungjawaban, dan akan menunjang efektivitas jalannya
organisasi secara keseluruhan.
c.
Prinsip Kesatuan
Perintah
Dalam hal ini,
seseorang hanya menerima perintah atau bertanggung jawab kepada seorang atasan
saja.
d. Prinsip
Pendelegasian Wewenang
Seorang pemimpin
mempunyai kemampuan terbatas dalam menjalankan pekerjaannya, sehingga perlu
dilakukan pendelegasian wewenang kepada bawahannya. Pejabat yang diberi
wewenang harus dapat menjamin tercapainya hasil yang diharapkan. Dalam
pendelegasian, wewenang yang dilimpahkan meliputi kewenangan dalam pengambilan
keputusan, melakukan hubungan dengan orang lain, dan mengadakan tindakan tanpa
minta persetujuan lebih dahulu kepada atasannya lagi.
e.
Prinsip
Pertanggungjawaban
Dalam menjalankan
tugasnya setiap pegawai harus bertanggung jawab sepenuhnya kepada atasan.
f.
Prinsip Pembagian
Pekerjaan
Suatu organisasi,
untuk mencapai tujuannya, melakukan berbagai aktivitas atau kegiatan. Agar
kegiatan tersebut dapat berjalan optimal maka dilakukan pembagian
tugas/pekerjaan yang didasarkan kepada kemampuan dan keahlian dari
masing-masing pegawai. Adanya kejelasan dalam pembagian tugas, akan memperjelas
dalam pendelegasian wewenang, pertanggungjawaban, serta menunjang efektivitas
jalannya organisasi.
g.
Prinsip Rentang
Pengendalian
Artinya bahwa jumlah
bawahan atau staf yang harus dikendalikan oleh seorang atasan perlu dibatasi
secara rasional. Rentang kendali ini sesuai dengan bentuk dan tipe organisasi,
semakin besar suatu organisasi dengan jumlah pegawai yang cukup banyak, semakin
kompleks rentang pengendaliannya.
h.
Prinsip
Fungsional
Bahwa seorang
pegawai dalam suatu organisasi secara fungsional harus jelas tugas dan
wewenangnya, kegiatannya, hubungan kerja, serta tanggung jawab dari
pekerjaannya.
i.
Prinsip
Pemisahan
Bahwa beban tugas pekerjaan
seseorang tidak dapat dibebankan tanggung jawabnya kepada orang lain.
j.
Prinsip Keseimbangan
Keseimbangan antara
struktur organisasi yang efektif dengan tujuan organisasi. Dalam hal ini,
penyusunan struktur organisasi harus sesuai dengan tujuan dari organisasi
tersebut. Tujuan organisasi tersebut akan diwujudkan melalui aktivitas/
kegiatan yang akan dilakukan. Organisasi yang aktivitasnya sederhana (tidak
kompleks) contoh ‘koperasi di suatu desa terpencil’, struktur organisasinya
akan berbeda dengan organisasi koperasi yang ada di kota besar seperti di
Jakarta, Bandung, atau Surabaya.
k.
Prinsip
Fleksibilitas
Organisasi harus
senantiasa melakukan pertumbuhan dan perkembangan sesuai dengan dinamika
organisasi sendiri (internal factor) dan juga karena adanya pengaruh di luar
organisasi (external factor), sehingga organisasi mampu menjalankan fungsi
dalam mencapai tujuannya.
l.
Prinsip Kepemimpinan
Dalam organisasi
apapun bentuknya diperlukan adanya kepemimpinan, atau dengan kata lain
organisasi mampu menjalankan aktivitasnya karena adanya proses kepemimpinan
yang digerakan oleh pemimpin organisasi tersebut.
·
Ketrampilan manajemen yang dibutuhkan
Keterampilan manajemen keuangan, seperti juga
dalam keluarga, perusahaan juga membutuhkan perencanaan keuangan yang sistematis
untuk kelangsungan hidup jangka panjangnya. Banyak perusahaan seringkali
mendatangkan konsultan manajemen, investasi dan perencanaan keuangan yang ideal
bagi masa depan perusahaan mereka.
Oleh karena itulah, Anda yang mempunyai kemampuan di bidang
akuntansi, perencana keuangan atau bisnis dan investasi, akan selalu menjadi
incaran perusahaan-perusahaan.
·
Sebab keberhasilan dan kegagalan organisasi
Sebab keberhasilan dan
kegagalan suatu organisasi ditinjau dari beberapa faktor, yaitu :
- Faktor Intern: faktor yang berasal dari dalam organisasi itu sendiri. Faktor ini dapat meliputi pemimpin dalam organisasi, pekerja (staf), cara pengaturan dan pengembangan organisasi, dan sebagainya.
- Faktor Ekstern: faktor yang berasal dari luar yang kerap kali ikut mempengaruhi keberhasilan dan kegagalan suatu organisasi.
Sumber:
Buku Pengantar Bisnis,John
Soeprihanto,Edisi Kelima
Tidak ada komentar:
Posting Komentar